PEMBAHASAN
A.
Asal
Usul Bahasa
Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat tidak terlepas dari komunikasi. Alat komunikasi adalah
bahasa. Ada beberapa bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi diantaranya
yaitu bahasa tulis, bahasa lisan dan bahasa isyarat. Namun banyak yang belum
mengetahui asal usul bahasa itu. Sebelum membahas itu alangkah baiknya kita
mengetahui definisi dari bahasa.
1.
Pengertian Bahasa
Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), definisi bahasa yaitu
bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem
konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang
dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu
keadaan atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem
dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu
tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey
(1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol
bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat
arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Jadi, dapat
disumpulkan bahwa bahasa merupakan susunan ekspresi yang arbiter guna
mengungkapkan sesuatu yang bersifat manasuka sehingga tgimbul banyak sekali
kemajemukan bahasa disetiap tempat.
2.
Asal
Usul Bahasa
Sebuah
hipotesis tentang teori bahasa yang didukung oleh Darwin (1809-1882) menyatakan
bahwa bahasa hakikatnya lisan dan terjadi secara evolusi, yakni berawal dari
pantomime-mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, larynk,
hidung, vocal cord dan sebagainya secara reflek berusaha meniru gerakan-gerakan
tangan dan menimbulkan suara. Suara-suara ini kemudian dirangkai untuk menjadi
ujaran (speech) yang punya makna. Masih menurut Darwin kualitas bahasa manusia
dibanding dengan suara binatang hanya berbeda dalam tingkatannya saja. Artinya,
perbedaan antara bahasa manusia dan suara binatang itu sangat tipis,
sampai-sampai ada sebagian yang berpendapat bahwa binatang juga berbahasa. “All
social animals communicate with each other, from bees and ants to whales and
apes, but only humans have developed a language which is more than a set of
prearranged signals”.
1. Teori bahasa
a. Teori pooh-pooh
Bahasa
manusia seperti halnya manusia sendiri yang berasal dari bentuk yang sangat
primitif berawal dari bentuk ekspresi emosi saja. Contohnya, perasaan jengkel
atau jijik diekspresikan dengan mengeluarkan udara dari hidung dan mulut,
sehingga terdengar suara “pooh” atau “pish”. Oleh Max Miller (1823-1900),
seorang ahli filologi dari Inggris kelahiran Jerman, teori ini disebut poo-pooh
theory, kendati Miller sendiri tidak setuju dengan pendapat Darwin (Alwasilah,
1990: 3).
Pooh-pooh. Teori Pooh-Pooh melihat kata-kata pertama sebagai
teriakan dan interjeksi emosional dipicu oleh rasa sakit, senang, terkejut, dan
lainnya.
b. Teori bow-bow
Ada juga
teori “bow-wow” yang mengatakan bahwa bahasa muncul sebagai tiruan bunyi-bunyi
yang terdengar di alam, seperti nyanyian burung, suara binatang, suara guruh,
hujan, angin, ombak sungai, samudra dan sebagainya, sehingga teori ini disebut
echoic theory. Jadi tidak berevolusi sebagaimana aliran teori Darwinian di
atas. Menurut teori “bow-wow” ada relasi yang jelas antara suara dan makna,
sehingga bahasa tidak bersifat arbitrer. Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada
kata-kata seperti: menggelegar, bergetar, mendesis, merintih, meraung, berkokok
dan sebagainya. Contoh lainnya, misalnya, oleh sebagian masyarakat anjing
disebut sebagai “bow-wow” karena ketika menyalak suaranya terdengar
“bow-wow”. Dengan berpikir praktis, orang menamai binatang yang menyalak itu
sebagai “bow-wow”.
Bow-wow.
Teori bow-wow atau cuckoo, yang Muller atribusikan kepada filsuf Jerman Johann
Gottfried Herder, melihat kata-kata bermula sebagai imitasi dari teriakan
hewan-hewan liar atau burung.
c. Teori ding-dong
Teori
“ding-dong” atau disebut nativistic theory, yang dikenalkan oleh Muller, yang mengatakan
bahwa bahasa lahir secara alamiah. Teori ini sama dengan pendapat Socrates
bahwa bahasa lahir secara alamiah. Menurut teori ini manusia memiliki kemampuan
insting yang sangat istimewa dan tidak tidak dimiliki oleh makhuk yang lain,
yakni insting untuk mengeluarkan ekspresi ujaran ketika melihat sesuatu melalui
indranya. Kesan yang diterima lewat bel bagaikan pukulan pada bel hingga
melahirkan ucapan yang sesuai. Misalnya, sewaktu manusia primitif dulu melihat
serigala, maka secara insting terucap kata “Wolf”.
Ding-dong. Müller menyarankan apa yang dia sebut dengan
teori Ding-Dong, yang menyatakan bahwa semua mahluk memiliki sebuah getaran
resonansi alami, digemakan oleh manusia dalam perkataan awalnya dengan suatu
cara.
d. Teori yo-he-ho
Ada
teori “yo-he-ho” yang mengatakan bahasa pertama timbul dalam suasana kegiatan
sosial di mana terjadi deram dan gerak jasmani yang secara spontan
diikuti dengan munculnya bahasa. Misalnya, ketika sekelompok orang secara
bersama-sama mengangkat kayu atau benda berat, secara spontan mereka akan
mengucapkan kata-kata tertentu karena terdorong gerakan otot.
Yo-he-ho. Teoriyo-he-ho melihat bahasa muncul dari kegiatan
kerja sama yang teratur, usaha untuk sinkronisasi otot menghasilkan suatu suara
yang 'menghela' bergantian dengan suara seperti ho.
e. Teori seng-song
Ada juga
teori “seng-song” yang mengatakan bahasa berawal dari nyanyian primitif
yang belum terbentuk oleh kelompok masyarakat. Selanjutnya nyanyian tersebut
dipakai untuk menyampaikan maksud atau pesan dan membentuk struktur yang
teratur walau sangat sederhana. Nenek moyang kita jutaan tahun lalu berbahasa
dengan kosa kata dan tatabahasa yang sangat terbatas. Seiring dengan
perkembangan peradaban manusia, sistem lambang ini pun berkembang hingga
akhirnya lahir bahasa tulis. Lewat bahasa tulis, peradaban manusia berkembang
menjadi demikian pesat. Dengan demikian, bahasa terbentuk dan berkembang secara
evolutif
f.
Teori
ta-ta
Ta-ta.
Teori ini tidak ada dalam daftar Max Müller, tapi diajukan oleh Sir Richard
Paget pada tahun 1930. Menurut teori ta-ta, manusia membuat perkataan pertama
dengan menggerakan lidah yang meniru gerakan manual, membuatnya terdengar
bersuara.
3.
Teori asal mula bahasa
Pada abad
ke-17,seorang filolog Swedia mengungkapkan di Taman Eden (Surga Firdaus) Tuhan
berbahasa Swedia, Adam berbahasa Denmark, dan pembantu berbahasa Perancis.
Sampai abad
pertengahan banyak orang percaya awalnya bahasa di dunia ini hanya satu, yaitu
bahasa Ibrani. Kemudian karena orang-orang banyak berdosa maka Tuhan menghukum
mereka dengan memberinya berbagai bahasa yang berbeda agar mereka susah
berhubungan (mite Menara Babil)
-
Teori Tekanan Sosial
-
Onomatopetik
-
Interyeksi
-
Nativistik
-
Yo-He-Ho
-
Isyarat
-
Permainan vokal
-
Isyarat Oral
-
Kontrol Sosial
-
Kontak
-
Hockett-Asher
a. Teori Tekanan Sosial (The Social Presure Theori)
Dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini bertolak dari anggapan bahasa manusia muncul
karena manusia primitif (hominoid) dihadapkan pada kebutuhan saling memahami.Ketika
mereka ingin mengungkapkan sesuatu mereka mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu.
b. Teori Onomatopetik (tiruan bunyi alam)
Dikemukakan oleh Johann Gotfried Herder.
Teori ini mengungkapkan bahwa objek-objek diberi nama
sesuai dengan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh objek tersebut. Contoh
tokek, cicit, embik (b. Indonesia)
Teori ini oleh
Max Muller dinamakan teori bow-wow (bunyi salak anjing).
c. Teori Yo-He-Ho
Teori ini memandang bahwa bahasa muncul sebagai
bunyi-bunyi seruan yang muncul bersamaan dengan upaya fisik yang cukup kuat.
Bunyi dari
orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan dapat menjadi sumber bahasa.
untuk memberi semangat pada sesamanya, mereka akan
mengucapkan bunyi-bunyi khas.
d. Teori Isyarat
Diajukan oleh Wilhelm Wundt dengan berdasarkan pada hukum
psikologi, yaitu tiap perasaan manusia mempunyai bentuk ekspresi yang khusus.
Tiap ekspresi akan mengungkapkan perasaan tertentu yang
dialami seseorang hingga memunculkan bahasa isyarat. Bahasa isyarat timbul dari emosi dan gerakan-gerakan
ekspresif
e. Teori Permainan Vokal
Dikemukakan oleh
Jespersen. Bahasa
manusia pada mulanya berwujud senandung dan dengungan berupa permainan vokal
yang diujarkan oleh alat-alat ujar.
f. Teori Kontrol Sosial
Dikemukakan oleh
Grace Andrus de Laguna. Bahasa merupakan upaya yang mengoordinasikan dan menghubungkan macam-macam kegiatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
g. Teori Kontak
Dikemukakan oleh
G. Revesz. Teori ini menyerupai teori kontrol sosial.
Hubungan-hubungan sosial pada makhluk-makhluk hidup
memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk mengadakan kontak satu dengan yang lainnya
(kontak spasial, kontak emosional, dan kontak intelektual).
Bahasa tumbuh dari bunyi ekspresif lalu berkembang
menjadi bunyi kontak
h. Teori Hockett-Ascher
Bersumber pada
hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.Sebuah
bahasa lahir dari sebuah sistem call (panggilan) yang memunculkan sebuah
teriakan-prabahasa-bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar