Selasa, 02 Mei 2017

Asal-usul Bahasa

PEMBAHASAN
A.    Asal Usul Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak terlepas dari komunikasi. Alat komunikasi adalah bahasa. Ada beberapa bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi diantaranya yaitu bahasa tulis, bahasa lisan dan bahasa isyarat. Namun banyak yang belum mengetahui asal usul bahasa itu. Sebelum membahas itu alangkah baiknya kita mengetahui definisi dari bahasa.
1.      Pengertian Bahasa
Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), definisi bahasa yaitu bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Jadi, dapat disumpulkan bahwa bahasa merupakan susunan ekspresi yang arbiter guna mengungkapkan sesuatu yang bersifat manasuka sehingga tgimbul banyak sekali kemajemukan bahasa disetiap tempat.
2.      Asal Usul Bahasa
Sebuah hipotesis tentang teori bahasa yang didukung oleh Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa bahasa hakikatnya lisan dan terjadi secara evolusi, yakni berawal dari pantomime-mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, larynk, hidung, vocal cord dan sebagainya secara reflek berusaha meniru gerakan-gerakan tangan dan menimbulkan suara. Suara-suara ini kemudian dirangkai untuk menjadi ujaran (speech) yang punya makna. Masih menurut Darwin kualitas bahasa manusia dibanding dengan suara binatang hanya berbeda dalam tingkatannya saja. Artinya, perbedaan antara bahasa manusia dan suara binatang itu sangat tipis, sampai-sampai ada sebagian yang berpendapat bahwa binatang juga berbahasa. “All social animals communicate with each other, from bees and ants to whales and apes, but only humans have developed a language which is more than a set of prearranged signals”.
1.      Teori bahasa
a.       Teori pooh-pooh
Bahasa manusia seperti halnya manusia sendiri yang berasal dari bentuk yang sangat primitif berawal dari bentuk ekspresi emosi saja. Contohnya, perasaan jengkel atau jijik diekspresikan dengan mengeluarkan udara dari hidung dan mulut, sehingga terdengar suara “pooh” atau “pish”. Oleh Max Miller (1823-1900), seorang ahli filologi dari Inggris kelahiran Jerman, teori ini disebut poo-pooh theory, kendati Miller sendiri tidak setuju dengan pendapat Darwin (Alwasilah, 1990: 3).
Pooh-pooh. Teori Pooh-Pooh melihat kata-kata pertama sebagai teriakan dan interjeksi emosional dipicu oleh rasa sakit, senang, terkejut, dan lainnya.
b.      Teori bow-bow
Ada juga teori “bow-wow” yang mengatakan bahwa bahasa muncul sebagai tiruan bunyi-bunyi yang terdengar di alam, seperti nyanyian burung, suara binatang, suara guruh, hujan, angin, ombak sungai, samudra dan sebagainya, sehingga teori ini disebut echoic theory. Jadi tidak berevolusi sebagaimana aliran teori Darwinian di atas. Menurut teori “bow-wow” ada relasi yang jelas antara suara dan makna, sehingga bahasa tidak bersifat arbitrer. Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada kata-kata seperti: menggelegar, bergetar, mendesis, merintih, meraung, berkokok dan sebagainya. Contoh lainnya, misalnya, oleh sebagian masyarakat anjing disebut sebagai “bow-wow” karena ketika  menyalak suaranya terdengar “bow-wow”. Dengan berpikir praktis, orang menamai binatang yang menyalak itu sebagai “bow-wow”.
Bow-wow. Teori bow-wow atau cuckoo, yang Muller atribusikan kepada filsuf Jerman Johann Gottfried Herder, melihat kata-kata bermula sebagai imitasi dari teriakan hewan-hewan liar atau burung.
c.       Teori ding-dong
Teori “ding-dong” atau disebut nativistic theory, yang dikenalkan oleh Muller, yang mengatakan bahwa bahasa lahir secara alamiah. Teori ini sama dengan pendapat Socrates bahwa bahasa lahir secara alamiah. Menurut teori ini manusia memiliki kemampuan insting yang sangat istimewa dan tidak tidak dimiliki oleh makhuk yang lain, yakni insting untuk mengeluarkan ekspresi ujaran ketika melihat sesuatu melalui indranya. Kesan yang diterima lewat bel bagaikan pukulan pada bel hingga melahirkan ucapan yang sesuai. Misalnya, sewaktu manusia primitif dulu melihat serigala, maka secara insting terucap kata “Wolf”.
Ding-dong. Müller menyarankan apa yang dia sebut dengan teori Ding-Dong, yang menyatakan bahwa semua mahluk memiliki sebuah getaran resonansi alami, digemakan oleh manusia dalam perkataan awalnya dengan suatu cara.
d.      Teori yo-he-ho
Ada  teori “yo-he-ho” yang mengatakan bahasa pertama timbul dalam suasana kegiatan sosial di mana terjadi  deram dan gerak jasmani yang secara spontan diikuti dengan munculnya bahasa. Misalnya, ketika sekelompok orang secara bersama-sama mengangkat kayu atau benda berat, secara spontan mereka akan mengucapkan kata-kata tertentu karena terdorong gerakan otot.
Yo-he-ho. Teoriyo-he-ho melihat bahasa muncul dari kegiatan kerja sama yang teratur, usaha untuk sinkronisasi otot menghasilkan suatu suara yang 'menghela' bergantian dengan suara seperti ho.
e.       Teori seng-song
Ada juga teori “seng-song” yang mengatakan bahasa berawal dari nyanyian primitif  yang belum terbentuk oleh kelompok masyarakat. Selanjutnya nyanyian tersebut dipakai untuk menyampaikan maksud atau pesan dan membentuk struktur yang teratur walau sangat sederhana. Nenek moyang kita jutaan tahun lalu berbahasa dengan kosa kata dan tatabahasa yang sangat terbatas. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sistem lambang ini pun berkembang hingga akhirnya lahir bahasa tulis. Lewat bahasa tulis, peradaban manusia berkembang menjadi demikian pesat. Dengan demikian, bahasa terbentuk dan berkembang secara evolutif
f.        Teori ta-ta
Ta-ta. Teori ini tidak ada dalam daftar Max Müller, tapi diajukan oleh Sir Richard Paget pada tahun 1930. Menurut teori ta-ta, manusia membuat perkataan pertama dengan menggerakan lidah yang meniru gerakan manual, membuatnya terdengar bersuara.
3.      Teori asal mula bahasa
Pada abad ke-17,seorang filolog Swedia mengungkapkan di Taman Eden (Surga Firdaus) Tuhan berbahasa Swedia, Adam berbahasa Denmark, dan pembantu berbahasa Perancis.
Sampai abad pertengahan banyak orang percaya awalnya bahasa di dunia ini hanya satu, yaitu bahasa Ibrani. Kemudian karena orang-orang banyak berdosa maka Tuhan menghukum mereka dengan memberinya berbagai bahasa yang berbeda agar mereka susah berhubungan (mite Menara Babil)  

-          Teori Tekanan Sosial
-          Onomatopetik
-          Interyeksi
-          Nativistik
-          Yo-He-Ho
-          Isyarat
-          Permainan vokal
-          Isyarat Oral
-          Kontrol Sosial
-          Kontak
-          Hockett-Asher

a.    Teori Tekanan Sosial (The Social Presure Theori)
Dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini bertolak dari anggapan bahasa manusia muncul karena manusia primitif (hominoid) dihadapkan pada kebutuhan saling memahami.Ketika mereka ingin mengungkapkan sesuatu mereka mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu.

b.    Teori Onomatopetik (tiruan bunyi alam)
Dikemukakan oleh Johann Gotfried Herder. Teori ini mengungkapkan bahwa objek-objek diberi nama sesuai dengan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh objek tersebut. Contoh
tokek, cicit, embik (b. Indonesia)
Teori ini oleh Max Muller dinamakan teori bow-wow (bunyi salak anjing).
c.    Teori Yo-He-Ho
Teori ini memandang bahwa bahasa muncul sebagai bunyi-bunyi seruan yang muncul bersamaan dengan upaya fisik yang cukup kuat.
Bunyi  dari orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan dapat menjadi sumber bahasa. untuk memberi semangat pada sesamanya, mereka akan mengucapkan bunyi-bunyi khas. 
d.    Teori Isyarat
Diajukan oleh Wilhelm Wundt dengan berdasarkan pada hukum psikologi, yaitu tiap perasaan manusia mempunyai bentuk ekspresi yang khusus. Tiap ekspresi akan mengungkapkan perasaan tertentu yang dialami seseorang hingga memunculkan bahasa isyarat. Bahasa isyarat timbul dari emosi dan gerakan-gerakan ekspresif
e.    Teori Permainan Vokal
Dikemukakan oleh Jespersen. Bahasa manusia pada mulanya berwujud senandung dan dengungan berupa permainan vokal yang diujarkan oleh alat-alat ujar.
f.     Teori Kontrol Sosial
Dikemukakan oleh Grace Andrus de Laguna. Bahasa merupakan upaya yang mengoordinasikan dan menghubungkan macam-macam kegiatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
g.    Teori Kontak
Dikemukakan oleh G. Revesz. Teori ini menyerupai teori kontrol sosial. Hubungan-hubungan sosial pada makhluk-makhluk hidup memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk mengadakan kontak satu dengan yang lainnya (kontak spasial, kontak emosional, dan kontak intelektual). Bahasa tumbuh dari bunyi ekspresif lalu berkembang menjadi bunyi kontak 
h.    Teori Hockett-Ascher
Bersumber pada hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.Sebuah bahasa lahir dari sebuah sistem call (panggilan) yang memunculkan sebuah teriakan-prabahasa-bahasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar