Saban Jumat relawan Lampung yang
tergabung dalam Madrasah Relawan (MR) kerap menggelar ‘Semarak’. Semarak
yang dimaksud ialah ‘sedekah makan rakyat’.
Kegiatan yang berlangsung di bawah binaan lembaga amil zakat Laznas Dewan Da’wah Lampung itu, membagikan nasi bungkus gratis kepada mustahi’ atau orang tidak mampu. “Mengenai waktunya dipilih di hari Jumat, karena hari itu diyakini penuh keberkahan,” terang Arif, Ketua MR Regional Lampung, Sabtu (10/3).
Dijelaskan olehnya, kegiatan ini bukan sebatas membagi-bagikan nasi kepada yang membutuhkan, tetapi juga mengandung nilai ibadah lainnya. “Biasanya kita juga melakukan pendekatan kepada saudara-saudara yang menerima nasi, agar tak meninggalkan ibadah, baik yang wajib maupun sunah,” tambahnya.
Arif menambahkan, setelah memakan nasi yang diberikan, para mustahi’ dapat memulihkan tenaganya kembali untuk melanjutkan usaha mencari rezeki, sekaligus diiringi ibadah. “Karena bagaimana pun sebaik-baiknya usaha adalah yang diiringi doa,” katanya.
Mengenai sumber dana pelaksanaan, Arif menjelaskan, sebagian besar berasal dari para donatur tetap MR. “Peran kami tak ubahnya seperti jembatan atau kepanjangan tangan bagi saudara-saudara kita yang memiliki keleluasaan rezeki, namun tidak memiliki waktu banyak untuk berbagi. MR hadir untuk menjembatani antara para donatur dengan mustahi’,” ungkap dia.
Para mustahi’ biasanya dari kalangan tukang becak, pemulung, penjaja koran keliling dan lain-lain yang berada si sekitaran Wayhalim serta Pasar Tengah. (Yesi Putri Lestari)
Kegiatan yang berlangsung di bawah binaan lembaga amil zakat Laznas Dewan Da’wah Lampung itu, membagikan nasi bungkus gratis kepada mustahi’ atau orang tidak mampu. “Mengenai waktunya dipilih di hari Jumat, karena hari itu diyakini penuh keberkahan,” terang Arif, Ketua MR Regional Lampung, Sabtu (10/3).
Dijelaskan olehnya, kegiatan ini bukan sebatas membagi-bagikan nasi kepada yang membutuhkan, tetapi juga mengandung nilai ibadah lainnya. “Biasanya kita juga melakukan pendekatan kepada saudara-saudara yang menerima nasi, agar tak meninggalkan ibadah, baik yang wajib maupun sunah,” tambahnya.
Arif menambahkan, setelah memakan nasi yang diberikan, para mustahi’ dapat memulihkan tenaganya kembali untuk melanjutkan usaha mencari rezeki, sekaligus diiringi ibadah. “Karena bagaimana pun sebaik-baiknya usaha adalah yang diiringi doa,” katanya.
Mengenai sumber dana pelaksanaan, Arif menjelaskan, sebagian besar berasal dari para donatur tetap MR. “Peran kami tak ubahnya seperti jembatan atau kepanjangan tangan bagi saudara-saudara kita yang memiliki keleluasaan rezeki, namun tidak memiliki waktu banyak untuk berbagi. MR hadir untuk menjembatani antara para donatur dengan mustahi’,” ungkap dia.
Para mustahi’ biasanya dari kalangan tukang becak, pemulung, penjaja koran keliling dan lain-lain yang berada si sekitaran Wayhalim serta Pasar Tengah. (Yesi Putri Lestari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar